Cilegon, 27 Juli 2024_ SDIT Tahfidz Daarul Mu’minin menyelanggarakan Pengutan IKM dengan harapan para Guru menjadi Guru yang Kretif Inovatif dan Inspiratif Bagi Para Siswa siswa. pada Kegiatan tersebut di ikuti Seluruh Guru Kelas dan Mata Pelajaran dan beberapa Guru Tahfidz yang tergavung dalam KKG Guru Kelas dan Mata Pelajaran, Kegitan di laksanakan di Aula Rumah makan Zuka Bistro Jombang di mulai dari Jam 08.00 sam,apai dengan Jam 14.00

Berikut Cuplikan Videonya

https://www.youtube.com/watch?v=p8V8QrxASag

Karni Ilyas Sebagai Kepala Sekolah Menjelasakan bahwa Belajar merupakan  sebuah proses. Pernyataan ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Cronbach, yaitu“learning  is show by change in behavior as a result of experience”.

Pembelajaran akan efektif jika proses untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu tepat. Tidak hanya bagi siswa, proses belajar efektif juga perlu diketahui oleh guru. Pembelajaran yang efektif bisa jadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Karena itu, guru harus dapat merancang sebuah proses pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

Melalui proses belajar yang efektif, siswa bisa memaksimalkan pemahaman atas pengetahuan yang dipelajarinya dengan menggunakan  waktu yang singkat. Hail dari proses belajar efektif, salah satunya adalah tujuan pembelajaran seperti memahami konsep, nilai yang bagus, dan naik kelas, bisa dicapai sesuai waktu yang ditargetkan. Selain itu, pembelajaran yang efektif tidak hanya membantu siswa untuk mencapai tujuan tersebut, tapi juga mendukung mereka untuk bisa menerapkan pengetahuan yang sudah dipelajari secara langsung.

Implementasi Kurikulum Merdeka, pada proses pembelajarannya lebih menggunakan pendekatan diferensiasi. Sementara itu ciri khusus pada kurikulum ini untuk menunjukkan secara tegas posisi kedifernsian adalah mengkelompokkan capaian pembelajaran siswa berdasarkan fase pertumbuhan anak. Fase yang diakomodir pada kurikulum terdapat 6 fase, yaitu fase A, B, C, D, E dan F. kemudian ditambah fase pondasi untuk anak usia dini. Pembagian fase ini, menurut pendapat pengembang sangat monumental perubahannya. Mengapa? Karena capaian pembelajaran dengan menyesuaikan fase pertumbuhan baru kali ini diluncurkan oleh kementrian secara tegas. Pembagian capaian belajar berbasis fase, sebenarnya akan lebih membantu guru supaya pembelajaran di kelas semakin efektif. Adapaun bagaimana cara guru mengorganisasi pembelajaran supaya menjadi efektif? Nah pada bahasan kali ini akan dicoba dikupas secara mendasar tentang bagaimana mewujudkan pembelajaran yang efektif pada pembelajaran diferensiasi ini. Maka Kegiatan ini sesuai dengan Tema bahwa Peningktan Mutu Guru dengan Gaya Belajar Inspiratif, Inovatif, dan Kreatif menjadi Tujuan Kegiatan Tahunan.

Sebagai Nara Sumber Bahrudin Mengatakan; Kegiatan ini merupakan Identifikasi Raport Pendidikan yang diperoleh Sekolah yakni pada kegitan Pembelajaran yang di anggap kurang, dan ini Musti di tingkatkan, Tegasnya, Materi yang diberikan untuk mendorong mutu Pendidikan melalui pembelajaran yang Interaktif, kretaif, Inovatif denga memanfaatkan Akun belajar yang di milki guru yakni belajar,id, saya berikan Inpirasi pemnafaatan Goigleworksapse, Canva, Quizizz serta rumah belajar kemndikbud, dan alhamdulillah peserta khusyu dan aktif serta antusias dalam mengikutin kegiatan tersebut ( red@sdncikerut)