Cibeber 10 September 2024, dilakukan Observasi Guru sesuai dengan jadwal yang di tetapkan oleh Guru pada waktu rapat disekusi persiapan Observasi, pada kesemapatan ini Bu Uum Husnawati, S. Pd mendapat giliran untuk di Observasi, Observasi ini terfokus pada Aktivitas Interaktif dengan Tingkat upaya pembelajaran yang memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar peserta didik untuk peningkatan efektivitas pembelajaran. obsrvasi di tinjau langsung oleh Kepala sekolah di Kelas yang di mulai jam 7.30.bbwi, sebelumnya guru mengajukan tanggal, waktu, dan Topik pembelajaran yang di observasi dengan menyerahkan modul ajar. dan persiapan dilaukan oleh guru dan Observer ( kepsek). Observasi pula dapat di saksikan langsung melalui Chanel Yotube dengan Live melalui Link ini
Untuk mengulas Pembelajaran Interaktif penulis sampaikan  ini sebagai referensi bagi guru yang akan melakukan obnservasi Aktivitas Interaktif ;

Belajar adalah suatu keharusan bagi setiap siswa. Namun terkadang mereka merasa bosan dengan pola pembelajaran yang monoton. Oleh karena itu, sebagian siswa menjadi malas dan kurang produktif agar dapat berprestasi lebih.

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan minat belajar siswa. Ada kalanya metode pembelajaran lebih sesuai dengan kondisi siswa di lingkungan kelas. Salah satu aplikasinya adalah membuat pembelajaran interaktif.Metode pembelajaran interaktif adalah teknik atau metode pembelajaran yang dapat di gunakan guru untuk menyampaikan materi sekaligus melibatkan siswa secara aktif. Aktif dalam hal memberikan jawaban atas materi yang di berikan guru, forum ringan dengan teman sekelas, dan mencari sumber referensi lain sebagai referensi pembelajaran.Metode pembelajaran interaktif memungkinkan pembelajar aktif untuk terlibat dalam keseluruhan proses, baik secara mental maupun fisik. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor yang penting, aktivitas aktif ini tidak boleh hanya berupa keterlibatan fisik semata, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan mental atau intelektual.Dengan di terapkannya pembelajaran interaktif membuat siswa merasa lebih senang dan tidak bosan dalam memenuhi kewajiban belajarnya di dalam kelas. Selain itu bisa juga memgembangkan kemampuan berpikir.

Apa Itu Pembelajaran Interaktif?

Margaretha mengatakan bahwa model pembelajaran interaktif adalah pembelajaran yang mengacu pada siswa sebagai titik sentral dengan mengeksplorasi pertanyaan siswa. Sedangkan menurut Suparman, model pembelajaran interaktif adalah proses yang melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun mental.Hal ini didukung oleh Faire dan Cosgrove yang mengatakan model jenis ini di bangun sedemikian rupa sehingga siswa memiliki keinginan untuk bertanya dan menemukan jawaban sendiri.Oleh karena itu, berdasarkan pendapat yang berbeda dapat di simpulkan bahwa model pembelajaran interaktif di susun untuk membangun suasana belajar yang berpusat pada siswa dengan cara bertanya dan menggali sendiri jawabannya.Pada model tipe ini, siswa di beri kesempatan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan topik kemudian menyelidiki pertanyaan tersebut. Peran guru di sini hanya sebagai fasilitator yang membantu siswa jika terjadi hambatan atau kesulitan.Guru akan mengumpulkan pertanyaan siswa dan kemudian mencatatnya di papan tulis. Soal-soal yang telah terkumpul akan di pilih secara acak oleh siswa dan kemudian jawabannya akan di periksa. Model seperti ini membuat siswa lebih aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

Tujuan Pembelajaran Interaktif

Seperti yang telah di jelaskan dalam pengertian bahwa pembelajaran interaktif bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dengan mengajak siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran.Siswa akan berperan penuh dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi pertanyaan. Dengan cara ini, kelas menjadi lebih hidup dan komunikasi terjadi dari berbagai arah.

Ciri-ciri Pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran interaktif memiliki karakteristik seperti yang di kemukakan oleh Suparman dalam Abdul Majid (2014). Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

  • Dalam model ini terdapat variasi aktivitas dalam bentuk klasikal, kelompok dan individu. Tentunya hal ini tidak akan membuat siswa mudah bosan. Selain itu dapat mengembangkan keterampilan kerjasama siswa.
  • Dalam pembelajaran, keterlibatan mental siswa cukup tinggi.
  • Guru hanya berperan sebagai fasilitator, pengelola kelas dan nara sumber. Karena kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
  • Model komunikasi yang di terapkan tidak hanya satu arah. Di lihat dari ragam kegiatannya, terlihat bahwa akan banyak terjadi komunikasi dalam pembelajaran. Tentunya hal ini akan berdampak baik. Secara tidak langsung siswa di latih untuk berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman sebayanya.
  • Suasana kelas menjadi demokratis dan menggairahkan. Namun, tujuan pembelajaran tetap di pertahankan.
  • Dapat di gunakan di dalam atau di luar kelas. Jenis model ini bersifat fleksibel, artinya dapat di terapkan di mana saja.

Media Pembelajaran InteraktifAda banyak media yang dapat di gunakan dalam pembelajaran interaktif seperti video, gambar, power point, games, kuis dan lain-lain. Media ini dapat di gunakan sebagai alat untuk memicu atau merangsang rasa ingin tahu siswa untuk keluar. Misalnya, seorang guru menjelaskan stratifikasi sosial. Kemudian, guru dapat mematik siswa menggunakan video terkait stratifikasi sosial. Tentunya, dengan cara ini, ada dorongan kepada siswa untuk bertanya.
Langkah-langkah Pembelajaran InteraktifMenurut Faire dan Cosgrove dalam Abdul Majid (2014), ada 6 tahapan dalam pembelajaran interaktif yang meliputi:

  1. Tahap PersiapanPada fase ini guru mempersiapkan kebutuhan yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran. Seperti mencari informasi terkait topik, mengumpulkan sumber media dan alat pendukung pembelajaran.
  2. Tahap pengetahuan awalTahap selanjutnya adalah tahap awal pengetahuan. Pada tahap ini, guru memverifikasi pengetahuan yang di miliki siswa sebagai acuan untuk kegiatan pembelajaran. Pengecekan ini dapat di lakukan dengan menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan topik. Oleh karena itu, siswa di beri kesempatan untuk memikirkannya.
  3. Tahap kegiatan eksplorasiPada tahap ini merupakan tahap untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Guru dapat mengaktifkannya dengan video, gambar atau pertanyaan yang relevan dengan topik. Kemudian, guru memprovokasi siswa untuk menceritakan dan memberikan pendapat mereka tentang hal itu.
  4. Tahap pertanyaan siswaSetelah kegiatan demonstrasi, siswa di beri kesempatan untuk bertanya. Pertanyaan tersebut kemudian di bacakan dan di tulis oleh guru di papan tulis. Setelah selesai, guru mempersilahkan siswa untuk memilih pertanyaan mana yang sesuai atau tidak. Dalam hal ini guru berkewajiban membimbing dan mengarahkan siswa dalam pemilihan soal.
  5. Tahap akhir pengetahuanPada tahap ini, siswa membaca hasil diskusi yang di peroleh dari analisis soal. Selanjutnya, siswa di minta untuk membandingkan apa yang telah mereka lakukan di awal dan setelah survei.
  6. Tahap refleksiTahap terakhir ini merupakan kegiatan untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari hari ini. Siswa memiliki kesempatan untuk mencerna, membandingkan, dan mengapresiasi pembelajaran yang telah di lakukan.

Oleh karena itu, siswa memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka. Selain itu, siswa juga memiliki pilihan untuk bertanya jika masih ada orang yang tidak mengerti atau tidak mengerti selama proses penyelidikan.
Kelebihan dari pembelajaran interaktifSiswa di beri kesempatan penuh untuk terlibat dalam objek yang akan di pelajari. Hal ini tentu akan membuat siswa lebih aktif dalam belajar.Guru menjadi fasilitator, perencana kegiatan pembelajaran dan motivator. Dengan adanya guru sebagai fasilitator, siswa dapat belajar secara mandiri. Dengan demikian, akan terbebas dari ketergantungan pada guru sebagai sumber belajar utama.Hasil belajar lebih bermakna. Karena siswa terlibat langsung. Dengan cara ini, ingatannya akan jauh lebih melekat daripada hanya duduk dan mendengarkan.Siswa menjadi subjek belajar yang aktifMelatih siswa untuk bertanya.Kekurangan Pembelajaran InteraktifKelemahan model pembelajaran ini adalah bagaimana strategi guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan dinamika kelompok.Jika guru melakukan kesalahan dalam memilih kelompok, maka akan terjadi kesenjangan antar kelompok siswa. Siswa yang pasif akan tetap cenderung pasif dan siswa yang aktif akan menguasai pembelajaran.Pembelajaran interaktif sangat baik bila di terapkan, namun membutuhkan persiapan yang matang. Selanjutnya, semua pihak harus terlibat, guru dan siswa. Sebab, jika siswa berdiam diri, pembelajaran tidak akan seperti yang diharapkan. Sebaliknya jika guru tidak memimpin, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. @bahrudin