Cilegon, 2 Oktober 2024 — SDN Cikerut hari ini menerima kunjungan penting dari Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten. Kunjungan ini bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi capaian Kurikulum Merdeka serta Perencanaan Berbasis Data di sekolah tersebut.
Ibu Santi dari BPMP Banten memimpin sesi wawancara dengan kepala sekolah, tim BOS, dan Komite Pembelajar SDN Cikerut. Dalam kunjungan tersebut, berbagai aspek implementasi Kurikulum Merdeka ditinjau, termasuk metode pengajaran, evaluasi hasil belajar, dan pemanfaatan data dalam perencanaan pendidikan.
Kepala sekolah SDN Cikerut menyambut baik kunjungan ini dan mengungkapkan bahwa evaluasi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan memastikan bahwa semua siswa mendapatkan pendidikan terbaik sesuai dengan standar Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif bagi SDN Cikerut dan menjadi referensi bagi sekolah lain di Provinsi Banten dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik.
Seperti di lansir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap capaian Kurikulum Merdeka di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan efektivitas dan kualitas implementasi Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan sejak tahun ajaran 2024/2025. Monev ini sangat penting untuk menilai sejauh mana capaian kurikulum baru ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa Kurikulum Merdeka benar-benar memberikan dampak positif terhadap proses belajar mengajar dan perkembangan siswa. Oleh karena itu, melalui kegiatan Monev ini, kami akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kekuatan dan kelemahan dari kurikulum tersebut,
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tim evaluasi independen, guru, kepala sekolah, serta dinas pendidikan setempat. Proses Monev dilakukan dengan mengumpulkan data melalui berbagai metode seperti wawancara, observasi, dan kuesioner yang disebarkan kepada siswa, guru, dan orang tua. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisis untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Kurikulum Merdeka dari berbagai aspek.
Adapun beberapa aspek yang menjadi fokus utama dalam Monev ini meliputi:
1. Peningkatan Kompetensi Siswa: Menilai sejauh mana Kurikulum Merdeka berhasil meningkatkan kompetensi dasar dan keterampilan abad 21 pada siswa.
2. Kualitas Pengajaran: Mengevaluasi metode pengajaran yang digunakan oleh para guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
3. Fasilitas dan Infrastruktur: Menilai kesiapan fasilitas dan infrastruktur sekolah dalam mendukung implementasi kurikulum baru.
4. Partisipasi Orang Tua: Mengukur tingkat keterlibatan orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka di bawah Kurikulum Merdeka.
Selain itu, hasil dari Monitoring dan Evaluasi ini juga akan digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian pada Kurikulum Merdeka, sehingga dapat lebih optimal dalam mencetak generasi yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Kemendikbudristek juga telah merencanakan serangkaian workshop dan pelatihan bagi para guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Workshop ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran pengalaman dan praktik terbaik antar sekolah.
Dengan adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan memperbaiki sistem pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.