(Sumber: Kemendikbud RI, Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Halodoc).

Karena siswa tidak berada di sekolah atau lingkungan sosial sekolah, fokus implementasi dapat dialihkan ke Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekitar Rumah (yang dapat dijangkau).

Berikut adalah beberapa ide kegiatan yang dapat dilakukan siswa SD dari rumah, disesuaikan dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang ingin ditanamkan:

1. Melatih Gotong Royong dan Kepedulian dalam Keluarga (Masyarakat Terkecil)

Gotong Royong & Kerja Sama  “Misi Bersih-Bersih Keluarga”

Anak SD mendapat tugas jelas (misalnya: merapikan mainan, menyapu halaman, mencuci piring sendiri) dan bekerja sama dengan anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas rumah tangga yang lebih besar (misalnya: membersihkan kamar mandi atau menata taman bersama).
| Kepedulian & Toleransi | “Apresiasi Anggota Keluarga” | Minta anak membuat kartu ucapan, surat, atau gambar berisi pujian/terima kasih kepada salah satu anggota keluarga (misalnya: terima kasih sudah memasak, sudah membacakan cerita) sebagai bentuk menghargai peran orang lain.

Tanggung Jawab Sosial “Pengelola Sumber Daya Rumah”

Libatkan anak dalam kegiatan menghemat air/listrik, atau memilah sampah (organik, anorganik, B3) di rumah. Ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan terdekat.

2. Menumbuhkan Tanggung Jawab dan Kepedulian Lingkungan Sekitar

Peduli Lingkungan “Proyek Menanam di Pot”

Anak menanam benih sayuran/bunga di pot kecil. Kegiatan ini mengajarkan siklus hidup tanaman, tanggung jawab merawat, dan cinta alam. (Sumber: Medcom.id, DOKU.Promo)

Kepedulian & Solidaritas “Kotak Donasi Pahlawan Cilik”

Minta anak mengumpulkan barang bekas layak pakai (mainan/buku/pakaian) atau menyisihkan sebagian uang jajannya (dengan dampingan orang tua) untuk disalurkan ke panti asuhan/tetangga yang membutuhkan setelah rapat sekolah selesai.

Bermasyarakat & Kerja Sama “Membantu Tetangga Jarak Jauh”

Jika ada tetangga lansia atau yang sedang sakit, anak dapat membantu dengan izin dan pengawasan orang tua, misalnya dengan mengantarkan makanan yang dimasak bersama keluarga atau membuat gambar penyemangat yang ditempel di pagar.

3. Melalui Kreativitas Digital/Daring (Jika Memungkinkan)

Kerja Sama & Toleransi  “Cerita Beda Tapi Satu”

Tugaskan anak untuk membuat poster digital (atau gambar manual) tentang keragaman suku/agama di Indonesia yang berfokus pada semangat “Beda Tapi Satu” (mengacu pada Lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat).

Solidaritas & Kepedulian  “Pesan Kebaikan untuk Teman”

  • Minta anak menulis satu kalimat pesan semangat atau motivasi untuk teman sekelas. Pesan ini dikumpulkan guru dan dibagikan secara acak ke teman lain (misalnya lewat grup pesan) untuk menumbuhkan rasa saling peduli.
    Poin Kunci untuk SDN Cikerut (Rujukan dan Integrasi)
  • Libatkan Orang Tua: Karena siswa dirumahkan, peran keluarga (orang tua) sangat penting sebagai teladan dan pendamping, sebagaimana ditekankan dalam penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (Sumber: Halodoc). Guru dapat mengirimkan ‘checklist’ kegiatan kemasyarakatan harian untuk didampingi oleh orang tua.
  • Dokumentasi: Mintalah siswa mendokumentasikan kegiatan mereka (foto/video singkat) untuk dilaporkan kepada guru. Ini juga dapat digunakan sebagai materi refleksi atau reward saat kembali ke sekolah.
  • Hubungan dengan Kurikulum: Kegiatan ini dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lain (misalnya membuat poster Peduli Lingkungan di pelajaran Seni Budaya, atau menghitung biaya penghematan listrik/air di pelajaran Matematika). ***