Rabu, 4 September 2024, bersama tim Advokasi Kombel SP Diskusi dan perancangan Aktivasi Komunitas antar Sekolah yang di hadiri Riseu, Tati, dan Bahrudin selaku Penggagas Aktivasi Kombel antar Sekolah. Riseu Menegaskan dalam peretemuan tersebut;”Komunitas belajar antar sekolah merupakan sekelompok GTK dari berbagai sekolah yang belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar murid. Wujud komunitas ini dapat berupa PKG (dan gugus di PAUD), MGMP, MGBK, KKG, MKKS, KKS, MKPS, komunitas belajar organik, dan lainnya.” Sambung yang lainnya Implementasi komunitas belajar antar sekolah yang berfokus pada peningkatan kompetensi GTK langkah-langkahnya sama dengan komunitas belajar dalam sekolah yang berfokus pada peningkatan kompetensi GTK. Komunitas belajar antar sekolah yang berfokus pada pembelajaran murid diharapkan dapat mengelola komunitas belajarnya menggunakan siklus inkuiri, Tegas Tati. ( Form Paling Bahawah )

Beradu argumen pada diskusi tersebut di Rumah makan Jeje Kali kalong Ciwedus bertiga serius dan asik dan santai, betap hebatnya Kualitas Pembelajaran di Kota Cilegon Jika Komunitas Belajar Kepala Sekolah Aktif. dan Bahrudin menyampaikan begini paparnya,” Tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan adalah memastikan setiap murid terlibat dalam proses pembelajaran yang berkualitas. Bukan hanya sekadar belajar, tetapi bagaimana murid dapat belajarsampai tingkat capaian tertinggi.
Oleh karena itu, untuk memastikan murid memperoleh pembelajaran yang berkualitas, komunitas belajar Kepala Sekolah sekolah harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci berikut:

  1. Sebagai Kepala Sekolah, profil lulusan murid seperti apa yang diinginkan?
  2. Jika dibuat tahapannya (perfase pertahun), profil murid seperti apa yang diinginkan?
  3. Saat ini kondisi perkembangan murid seperti apa? Apakah sudah sesuai harapan?
  4. Bagaimana cara mengetahui bahwa kondisi murid sudah sesuai harapan?
  5. Apakah program-program yang dirancang sudah berpihak pada murid dan disusun berbasisref leksikondisi murid dan satuan pendidikan?
  6. Apakah pengambilan keputusan dalam pengelolaan satuan pendidikan sudah berpihak pada murid?
  7. Bagaimana cara mengetahui bahwa keputusan tersebutsudah berpihak pada murid?

Pertanyaan kunci ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta permasalahan yang dihadapi. Tujuan dari pertanyaan kunci ini adalah untuk membantu memandu diskusi agar pembicaraannya fokus pada murid demikian tegasnya sambil Seruput Kopi pahit di antara 2 Kepsek Hebat di tengah Sawah dengan Aroma keringat Siang.

Selanjutnya kegiatan di selingi makan siang dengan ikan bakar dan es Dugan Ori adem serta Juss Tomat, melonggarkan Tenggoran dan mengisi perut yang lagi lapar. Hehehe, berikut informasi terkait Komunitas Belajar yang perlu menjadi Referensi dan Rujuakan untuk menjadi Pedoman, Makan Dulu aku yah……..

Menurut Kemendikbudristek (2022:1) Komunitas belajar dalam sekolah adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Zepeda (2008:80), A professional learning community is an inclusive group of people, motivated by a shared learning vision, who support and work with each other, finding ways, inside and outside their immediate community, to enquire on their practice and together learn new and better approaches that will enhance all pupil’s learning. Komunitas pembelajaran profesional adalah sekelompok orang yang inklusif, termotivasi oleh visi pembelajaran bersama, yang mendukung dan bekerja sama satu sama lain, mencari cara, di dalam dan di luar komunitasnya, untuk mempelajari praktiknya dan bersama-sama mempelajari pendekatan baru dan lebih baik yang akan membantunya meningkatkan pembelajaran seluruh peserta didik. Komunitas belajar dalam sekolah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

( Form Paling Bahawah )

Pelajari Implementasi Kurikulum Merdeka Buku saku yang memuat cara implementasi Kurikulum Merdeka melalui komunitas.

Komunitas belajar dalam sekolah menjadi penting karena dalam dialog tersebut dibangun budaya perjumpaan di antara pendidik.  Kegiatan dialog dapat dilakukan dengan melakukan refleksi, menemukan makna, dan melakukan tindak lanjut. Dalam kesempatan tersebut para pendidik dapat menasehati, mengingatkan, mengembangkan terkait dengan kompetensi pendidik dalam aspek pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.Dalam pelaksanaan komunitas belajar, para kepala sekolah dapat menerapkan  komunitas belajar dalam sekolah, komunitas belajar dengan sekolah lain (dalam satu cabang/satu gugus), dan komunitas belajar di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Jenis komunitas belajar tersebut sesuai dengan petunjuk awal komunitas belajar dari Kemendikbudristek (2022:3). Komunitas belajar dalam sekolah terdiri dari para pendidik yang ada pada satu sekolah. Komunitas belajar dalam sekolah dimungkinkan untuk dibuatkan menjadi kelompok-kelompok berdasarkan mata pelajaran kelas rendah dan kelas tinggi (untuk jenjang SD), ataupun pengelompokkan lainnya.Komunitas belajar sangat penting karena komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi antar GTK. GTK dapat belajar bersama (tidak terisolasi), dan bersepakat bahwa pendidikan semua murid adalah tanggung jawab kolektif. Dengan adanya komunitas belajar dalam sekolah, ketimpangan kompetensi antar GTK, khususnya guru dapat diminimalisir, sehingga murid memperoleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama siapapun gurunya. Selain itu, semua guru memiliki kesempatan untuk belajar, dan hasil belajar dalam komunitas dapat segera dipraktikkan di kelas masing-masing untuk memfasilitasi pembelajaran yang berkualitas dan meningkatkan hasil belajar murid Komunitas belajar menempatkan fokusnya pada pembelajaran murid, membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif, serta berorientasi pada data hasil belajar murid. Ketiga fokus ini merupakan Tiga Ide Besar dalam menjalankan komunitas belajar (Dufour, 2020)

  1. Fokus pada pembelajaran murid
  2. Membangun budaya kolaborasi dan komitmen bersama
  3. Berorientasi pada hasil belajar murid

Komunitas belajar yang terkait dengan peningkatan kompetensi memiliki beberapa tujuan antara lain,

  1. Mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang berkaitan dengan masalah dan pertanyaan tentang  praktik pengajaran dan pembelajaran.
  2. Memberi dukungan pada anggota melalui interaksi dan kolaborasi sesama anggota.
  3. Mendampingi anggota untuk memulai dan mempertahankan pembelajaran mereka.
  4. Mendorong anggota untuk menyebarkan capaian anggota melalui diskusi dan berbagi.
  5. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan dengan tugas sehari-hari

Jenis Komunitas

( Form Paling Bahawah )

  1. Komunitas Belajar dalam Sekolah
  2. Komunitas Belajar Antar Sekolah
  3. Komunitas Belajar Daring (pada Platform Merdeka Mengajar)

Disini lengkapnya Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar

Berikut kami sampaikan Materi yang akan di jadikan tema atau topik pada Kegiatan Komunitas Belajar berupa Panduan praktis untuk membantu Anda belajar Pelatihan Mandiri bersama Komunitas;

Topik Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka

Topik Perencanaan Pembelajaran

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Merancang Pembelajaran

Refleksi dalam Pembelajaran

Topik Diferensiasi dalam Pembelajaran

Memahami Murid dan

Persiapan Pembelajaran Terdiferensiasi

Topik Asesmen

Modul Menyiapkan Asesmen

Modul Penggunaan Hasil Asesmen

Topik Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila

Merancang Projek Penguatan Profil Pancasila

Merancang Modul Projek

Topik Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Topik Disiplin Positif5

Posisi Kontrol Guru

Hukuman VS Konsekuensi VS Restitusi

Restitusi

Topik 3 Dosa Pendidikan: Perundungan

Bagaimana Mengatasi Perundungan yang sudah Terjadi

Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan

Topik 3 Dosa Pendidikan: Kekerasan Seksual

Mencegah dan Menangani Kekerasan Seksual diSatuan Pendidikam

Topik 3 Dosa Pendidikan: Intoleransi

Membangun Jembatan untuk Keragaman

Mencetak Penggerak di Sekolah Tegas Tanpa BiasAgar Sama-sama,

Meski Beda-beda Taktis Saat Kritis

Topik Meningkatkan Kompetensi Literasi di Satuan Pendidikan Ayo, Perkuat Literasi

Topik Meningkatkan Kompetensi Numerasi di Satuan Pendidikan

Penerapan Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan numerasi dalam pembelajaran

Aktivitas Numerasi yang Menyenangkan dan Inspiratif

Topik Bimbingan Konseling

Layanan DasarLayanan PeminatanLayanan Responsif

Topik Supervisi akademik

Memeriksa Perencanaan Pembelajaran

Observasi Pembelajaran

Memberikan Umpan Balik yang Efektif

Pendampingan berdasarkan Hasil Supervisi Akademik

Topik Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Apa dan Mengapa Perencanaan Berbasis Data?

Bagaimana Proses Perencanaan Dilakukan?

Topik Rapor Pendidikan sebagai Sumber Data Perencanaan Mengenal dan Pendamalan Rapor Pendidikan

Topik Perencanaan Berbasi Data: Identifikasi-Refleksi-Benahi

Identifikasi, Refleksi, dan Benahidalam Perencanaan Berbasis Data  dan 

Implementasi Program dalam Perencanaan Berbasis Data

Topik Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila

Topik Merdeka Belajar Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik mendidik dan Mengajar

Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh

Topik Transisi PAUD-SD 2: Penguatan melalui Pembelajaran yang Menyenangkan Bagaimana Membangun Kemampuan Literasi Numerasi secara bertahap sejak PAUD Hingga SD

Selanjutnya mohon partisipasi dan peran sertanya Kepala Sekolah sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 dan 2 untuk medorong para Guru yang mempunya kompetensi untuk bersama sama mengikuti Coaching dan menyamakan pendapat terkait Teknis Pelaksanaan dan menentukan Materi Essensial yang akan di jadikan sevagai Nara Sumber Berbagi Praktik Baik. berikut linknya Klik Disini