Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya profil pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek. Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dimensi profil pelajar Pancasila menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

VISI PENDIDIKAN INDONESIA

“Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.”

PROFIL PELAJAR PANCASILA

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”

unnamed.png

Modul P5 merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Pendidik pada setiap satuan pendidikan nantinya memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

Contoh-contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila tersedia di platform Merdeka Mengajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul projek yang disediakan sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.

Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan

Screen_Shot_2022-07-22_at_16.30.53.png

Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui:

1. Budaya satuan pendidikan 

Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di satuan pendidikan.

2. Pembelajaran intrakurikuler

  • Muatan pembelajaran
  • Kegiatan/pengalaman belajar

3. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar Pancasila).

4. Ekstrakurikuler

Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat.

Tema Projek Berdasarkan Jenjang

Kemendikbudristek menentukan tema untuk setiap projek profil yang diimplementasikan di satuan pendidikan. Dimulai pada tahun ajaran 2021/2022, terdapat empat tema untuk jenjang PAUD dan delapan tema untuk SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035.

Tema Projek PAUD

Pada jenjang PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk pengayaan wawasan dan penanaman karakter sejak dini. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase fondasi. Untuk pelaksanaan kegiatan di PAUD, pemerintah menetapkan tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Empat tema di PAUD disusun berdasarkan prioritas nasional yang juga menjadi tema di Pendidikan Dasar dan Menengah namun disesuaikan dengan konteks PAUD. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan PAUD adalah sebagai berikut:

1.  Aku Sayang Bumi 

Tema Aku Sayang Bumi selaras dengan tema di Pendidikan Dasar dan Menengah “Gaya Hidup Berkelanjutan”.

Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.

Contoh kontekstualisasi tema: 

  • Eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias tempat sampah dari barang bekas
  • Membuat karya seni dari bahan alam

2. Aku Cinta Indonesia

Tema Aku Cinta Indonesia selaras dengan tema di Pendidikan Dasar dan Menengah “Kearifan Lokal”.

Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Eksplorasi budaya nusantara dengan kunjungan ke museum budaya setempat

3. Kita Semua Bersaudara

Tema Kita Semua Bersaudara selaras dengan tema di Pendidikan Dasar dan Menengah “Bhinneka Tunggal Ika”.

Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa bekal, menceritakan, dan menghargai makanan yang biasa dimakan di rumah masing-masing.

4. Imajinasi dan Kreativitasku

Tema Imajinasi dan Kreativitasku selaras dengan tema di Pendidikan Dasar dan Menengah “Rekayasa dan Teknologi”.

Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi

dan Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain peran tentang terbang dengan kendaraan tersebut

Tema Projek SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan Sederajat

Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.

Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTs, SMA/MASMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Jakarta: situasi banjir
  • Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia
  • Daerah pedesaan: pemanfaatan sampah organik

2. Kearifan Lokal

Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.

Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai di balik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTsSMA/MASMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
  • Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
  • SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa

3. Bhinneka Tunggal Ika

Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTsSMA/MASMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya

Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya.

Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MASMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Jenjang SMP/SMA dan setara: Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja.
  • Jenjang SMPLB/SMALB: Pengembangan kemandirian dalam merawat diri dan menjaga kesehatan

5. Suara Demokrasi

Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta

tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP/MTsSMA/MASMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa.

6. Rekayasa dan Teknologi

Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTsSMA/MASMK/ MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.

7. Kewirausahaan

Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan

masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTsSMA/MA, dan sederajat. Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang SMK.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.

8. Kebekerjaan

Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.

Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang SMK/MAK.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Lampung: eksplorasi pengembangan serat tekstil dari limbah daun nanas
  • Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman lokal Betawi

Untuk melihat Tema Projek yang dapat dipilih berdasarkan jenjang, silakan lihat tabel di bawah ini:

Tema Projek PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK
Aku Sayang Bumi
Aku Cinta Indonesia
Kita Semua Bersaudara
Imajinasi dan Kreativitasku
Gaya Hidup Berkelanjutan
Kearifan Lokal
Bhinneka Tunggal Ika
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Suara Demokrasi
Rekayasa dan Teknologi
Kewirausahaan
Kebekerjaan

 

Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta

tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP/MTsSMA/MASMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa.

6. Rekayasa dan Teknologi

Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTsSMA/MASMK/ MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.

7. Kewirausahaan

Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan

masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MISMP/MTsSMA/MA, dan sederajat. Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang SMK.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.

8. Kebekerjaan

Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.

Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang SMK/MAK.

Contoh kontekstualisasi tema:

  • Lampung: eksplorasi pengembangan serat tekstil dari limbah daun nanas
  • Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman lokal Betawi

 

Alur Perancangan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tujuan projek profil adalah untuk menguatkan pencapaian kompetensi profil pelajar Pancasila. Oleh karena itu pendidik dapat merumuskan tujuan dari elemen dan sub elemen serta capaian fase yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Untuk memastikan eksplorasi atau pengembangan aktivitas projek profil tetap mengacu kepada tujuan, pendidik dapat mengembangkan strategi backward design dengan model alur berpikir sebagai berikut:

Contoh :

Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek pada dasarnya memiliki komponen sebagai berikut:

1. Profil Modul 

  • Tema dan topik atau judul modul
  • Fase atau jenjang sasaran
  • Durasi kegiatan

2. Tujuan 

  • Pemetaan dimensi, elemen, sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan projek
  • Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik (untuk pendidikan dasar dan menengah)

3. Aktivitas 

  • Alur aktivitas projek secara umum
  • Penjelasan tahapan kegiatan dan asesmennya

4. Asesmen 

  • Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian projek profil

Contoh Modul Projek

Apa Itu Modul Projek?

Dokumen yang berisi tujuanlangkahmedia pembelajaran dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu projek penguatan profil pelajar Pancasila

Tujuan 

Membantu guru merencanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila melalui tema-tema strategis bersifat lintas disiplin, yang disesuaikan dengan potensi atau masalah kontekstual di lingkungan satuan pendidikan.

Acuan 

Profil Pelajar Pancasila (dimensi, elemen, dan sub-elemen).

Pengampu 

Tim fasilitator projek.

Contoh Modul Projek

Judul Modul Projek Merayakan Keragaman
Mata Pelajaran  Bhineka Tunggal Ika
Kelas/Fase Kelas 5/Fase C
Penulis Irfan Amalee
Tahun 2022
Tujuan Projek Membantu peserta didik memahami dan mempraktikkan nilai perdamaian dalam kehidupan sehari-hari: (1) dengan memahami dan menghilangkan hambatan perdamaian berupa prasangka; (2)membangun pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman.
Dimensi, Elemen, dan Subelemen

Dimensi 1: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia

Elemen: Akhlak kepada manusia

Subelemen: 

  • Mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan.
  • Berempati kepada orang lain yang berbeda.

Dimensi 2: Berkebhinekaan Global

Elemen: 

  • Mengenal dan menghargai budaya
  • Komunikasi dan interaksi antar budaya
  • Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan

Subelemen:

  • Mendalami budaya dan identitas budaya
  • Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta prakteknya
  • Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
  • Berkomunikasi antar budaya
  • Mempertimbangkan berbagai perspektif
  • Menghilangkan stereotip dan prasangka
  • Menyelaraskan perbedaan budaya
Detail Penggunaan 52 JP
Dokumen Modul

Contoh modul projek lainnya dapat diakses pada platform Merdeka Mengajar. Namun, pastikan Anda masuk/login terlebih dahulu ke platform Merdeka Mengajar. Informasi terkait masuk/login bisa dilihat di sini.

@bahrdin